Kamis, 15 Maret 2012

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Konsep peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentuyang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya.Dinamika peradaban manusia dalam sejarahnya selalu tumbuh dan berkembang secara dinamis sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Sebagai makhluk yang terus mencari dan menyempurnakan dirinya, manusia senantiasa berusaha dan berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya untuk tetap eksis dan “survive” di tengah kebersamaannya di tengah manusia lainnya.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai 3 fungsi, yaitu:
1.      Sebagai makhluk Tuhan,
2.      Sebagaimakhlukindividu,
3.      Sebagaimakhluk social budaya
Peradaban (civilization), biasanya dipakai untuk bagan-bagan dan unsur-unsur yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan santun dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur yang kompleks.Peradaban sering pula dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan.Peradaban hanya menekankan pada unsure tertentu, mungkin masuk akal (tingkat berpikir) mungkin masuk unsure nurani.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.         Apa pengertian adab dan peradaban dan faktor yang mempengaruhi peradaban bangsa serta wujud-wujud peradaban?
2.         Apa pengertian masyarakat madani?
3.         Bagaimana ciri-ciri masyarakat madani?
4.         Bagaimana tradisi bangsa di tengah era modernisasi?
5.         Bagaimana problematika peradaban dalam kehidupan manusia?
1.3  Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.         Untuk mengetahui pengertian adab dan peradaban serta faktor-faktor yang mempengaruhi peradaban bangsa serta wujud-wujudnya.
2.         Untuk  mengetahui pengertian masyarakat madani.
3.         Untuk mengetahui ciri-ciri masyarakat madani.
4.         Untuk mengetahui tradisi bangsa di era modernisasi.
5.         Untuk mengetahui problematika peradaban dalam kehidupan manusia.

1.4  Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu dapat menambah wawasan mahasiswa tentang adab dan peradaban, masyarakat madani, tradisi dan modernisasi, serta problematika peradaban yang berada dalam kehidupan manusia.




BAB II
PEMBAHASAN


2.1              Pengertian Adab Dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
“Adab” adalah kata asal dari “peradaban” yang artinya akhlak, kesopanan, moral, dan kehalusan budi, budi luhur, manusia beradap yaitu manusia yang memiliki akhlak yang mulia yang berbudi pekerti luhur, memiliki moral yang tinggi dan kebalikannya adalah manusia yang “biadab”. Manusia yang tidak bermoral, kejam keji berperilaku kasar dan tidak berbudi pekerti, jahat. “beradab” adalah merupakan konsep-konsep norma-norma tertentu berupa perilaku wajar, diterima oleh masyarakat luas, yang dibutuhkan tata kehidupan yang aman tentram dan damai.
Pemaksaan norma kepada bangsa lain, yang akhirnya berangsur-angsur berubah, meskipun pemaksaan semacam ini masih tetap ada tetapi sangat kecil dan halus. Beberapa pendapat tentang pengertian peradaban antara lain:
  • Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.
  • Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
  • Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
  • Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
  • Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.

ØPengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia memiliki beberapa sifat hakekat kodrati, yaitu sebagai makhluk berfikir, social (bermasyarakat), susila, indah dan agamis, sebagai dari bagian dari unsure-unsur adab.Oleh karena itu manusia boleh dikatakan sebagai manusia beradab (memiliki adab). Manusia sebagai makhluk beradab, maka manusia tidak akan lepas dari unsure-unsur yang baik, yang berupa budi pekerti luhur, sebagai cirri-ciri makhuk beradab. Kualits keberadaban masing-masing bangsa memiliki keaneka ragaman yang berbeda tergantung pada situasi dan kondisi, serta kemajuan berfikir masing-masing bangsaitu sendiri
Masyarakat adab adalah masyarakat berpendidikan tinggi, sopan dan bebudi pekerti luhur, berakhlak dan berkesopanan serta memilikirasa toleransi, tepo seliro yang tinggi.Kita semua menganggap masyarakat kita beradab, namun kita juga harus menerima kenyataan bahwa masyarakat kita masih banyak yang arogan dan anarkhis. Masyarakat adab (civil society) suatu kombinasi yang ideal antarakepentingan pribadi dan kepentingan umum yang memperjuangkan penguatan posisi masyarakat terhadap Negara
Ø  Evolusi Peradaban dan Tahapan-Tahapannya
Akhlak, kesopanan dan budi pekerti menentukan tingkatan beradab atau tidaknya manusia.Kita menganggap masyarakatkita beradab sesuai dengan budaya timur.Tapi apakah budaya barat menganggap masyarakat kita sudah beradab?Belum tentu, karena susdut pandang masyarakat barat yang berbeda dengan kita.
Peradaban juga berarti tahapan yang tinggi pada skala evolusi budaya.Mengau pada perbedaan manusia yang beradab terhadap manusia yang biadab.Masyarakat yang kurang beradab cirri-ciri utama melekat pada perbedaan tingkat intelektual, perasaan keindahan, penguasaan teknologi dan tingkat spiritual yang dimilikinya. Berdasarkan raian tersebut diatas antara evolusi budaya dan peradaban, merupakan jalur yang sejalan yang dilalui oleh proses perkembangan budaya masyarakat yang bersangkutan.
Empat tahapan dalam evolusi budaya dalam kehidupan yaitu:
  1. Tahapan I, tahapan peradaban meramu dan berburu (gathering and hunting).
  2. Tahapan II, peradaban pertanian dan peternakan.
  3. Tahapan III, tahap peradaban industri.
  4. Tahapan IV, tahap peradaban informasi.
Sedangkan untuk Indonesia masih pada taraf peradaban pertanian, berarti masih dalam tahapan pertama dan masih budaya konsumtif belum produktif, duduk dengan santai dengan kondisi tangan dibawah, belum suka bekerja keras dalam gayahidup mewah.
2.1.1   Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
1.    Pendidikan
2.    Kemajuan teknologi dan Ilmu pengetahuan

2.1.2   Wujud Peradaban
Menurut  Benedict Anderson: Komunitas-komunitas yang imagined adalah nasionalisme, karena meski sesama warga negara tidak bertemu, mereka merasa dalam satu kesatuan kebangsaan, maka peradapan dapat berarti, masyarakat yang merasa sebagai bagian dari suatu kesatuan peradapan.
Peradaban dapat berwujud sebagai berikut:
*        Wujud Peradaban Moral :
Moral adalah nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan moral atau  kesusilaan dan kesopanan/akhlak.
1.    Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
2.    Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3.    Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
4.    Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).
*        Wujud Peradaban Norma :
Norma merupakan aturan ukuran, atau pedoman yang digunakan dalam menentukan sesuatu baik atau buruk,betul atau salah.norma, ada beberapa jenis, diantaranya :
1.        Norma masyarakat
2.        Norma hukum
3.        Norma agama dan lain sebagainya.

2.2         Pengertian Masyarakat Madani
Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan negara. Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.
Masyarakat madani adalah masyarakat yang berbudaya, maju dan modern, setiap warganya menyadari dan mengetahui hak-hak dan kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama serta terhadap sesama, dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Pengertian masyarakat madani sudah diperbincangkan sejak tahun 1990-an di kalangan kaum intelektual. Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari kata civil society, seperti masyarakat sipil, masyarakat kewargaan, dan masyarakat warga.
Dalam pengertian masyarakat madani ditandai dengan adanya identitas yang dimiliki bersama sehingga hak dan tanggung jawab warga negara diberikan secara proporsional dan seimbang.Ciri masyarakat madani lainnya adalah adanya perlindungan hak-hak warga negara dalam pengertian luas mencakup aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan lain sebagainya. Adanya perlindungan hak-hak warga negara dari penguasa dan pemerintah pada akhirnya akan melahirkan kepercayaan dan keamanan di tengah-tengah masyarakat. Hal ini merupakan modal yang sangat penting bagi terwujudnya sebuah kehidupan yang harmonis dan damai.
Masyarakat madani adalah konsep yang cair yang dibentuk dari poses sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus menerus. Bila kita kaji, masyarakat di negara-negara maju yang sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani, maka ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya democratic governance (pemerinthana demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis dan democratic civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security, civil responsibility dan civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuh prasyarat masyarakat madani yang tanpa prasyarat berikut maka masyarakat madani hanya akan berhenti pada jargon, prasyarat tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat. 
b.      Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (socail capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok.
c.       Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan; dengan kata lain  terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
d.      Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga  swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan  kebijakan publik dapat dikembangkan.
e.       Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling  menghargai perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
f.       Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi,  hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan social.
g.      Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan  yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.
Tanpa prasyarat diatas maka masyarakat madani akan terjerumus pada masyarakat “sipilisme” yang sempit yang tidak ubahnya dengan faham militerisme yang anti demokrasi dan sering melanggar hak azasi manusia. Dengan kata lain, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diwaspadai dalam proses mewujudkan masyarakat madani (lihat DuBois dan Milley, 1992). Rambu-rambu tersebut dapat menjadi jebakan yang menggiring masyarakat menjadi sebuah entitas yang bertolak belakang dengan semangat negara-bangsa:
1.      Sentralisme versus lokalisme
Masyarakat pada mulanya ingin mengganti prototipe pemerintahan yang sentralisme dengan desentralisme. Namun yang terjadi kemudian malah terjebak ke dalam faham lokalisme yang mengagungkan mitos-mitos kedaerahan tanpa memperhatikan prinsip nasionalisme, meritokrasi dan keadilan sosial.
2.      Pluralisme versus rasisme
Pluralisme menunjuk pada saling penghormatan antara berbagai kelompok dalam masyarakat dan penghormatan kaum mayoritas terhadap minoritas dan sebaliknya, yang memungkinkan mereka mengekspresikan kebudayaan mereka tanpa prasangka dan permusuhan.Ketimbang berupaya untuk mengeliminasi karakter etnis, pluralisme budaya berjuang untuk memelihara integritas budaya.Pluralisme menghindari penyeragaman.Karena, seperti kata Kleden (2000:5), “…penyeragaman adalah kekerasan terhadap perbedaan, pemerkosaan terhadap bakat dan terhadap potensi manusia".
Sebaliknya, rasisme merupakan sebuah ideologi yang membenarkan dominasi satu kelompok ras tertentu terhadap kelompok lainnya.Rasisme sering diberi legitimasi oleh suatu klaim bahwa suatu ras minoritas secara genetik dan budaya lebih inferior dari ras yang dominan. Diskriminasi ras memiliki tiga tingkatan: individual, organisasional, dan struktural. Pada tingkat individu, diskriminasi ras berwujud sikap dan perilaku prasangka.Pada tingkat organisasi, diskriminasi ras terlihat manakala kebijakan, aturan dan perundang-undangan hanya menguntungkan kelompok tertentu saja.Secara struktural, diskriminasi ras dapat dilacak manakala satu lembaga sosial memberikan pembatasan-pembatasan dan larangan-larangan terhadap lembaga lainnya.
3.      Elitisme dan communalisme
Elitisme merujuk pada pemujaan yang berlebihan terhadap strata atau kelas sosial berdasarkan kekayaan, kekuasaan dan prestise. Seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kelas sosial tinggi kemudian dianggap berhak menentukan potensi-potensi orang lain dalam menjangkau sumber-sumber atau mencapai kesempatan-kesempatan yang ada dalam masyarakat. Sementara itu komunalisme adalah perasaan superioritas yang berlebihan terhadap kelompoknya sendiri dan memandang kelompok lain sebagai lawan yang harus diwaspadai dan kalau perlu dibinasakan.
2.3         Ciri-Ciri Masyarakat Madani
Hakekat manusia mempunyai kesamaan yang berupa kemanusiaannya. Kesamaan manusia memungkinkan tumbuhnya peradaban. Manusia dapat hidup karena mempertahankan eksistensinya sebagai  mahkluk beradab dan bahkan berkembang membangun kehidupannya kearah yang lebih tinggi berkat kerja sama dengan manusia lain. Manusia tidak lepas dengan masyarakatnya ,karena dengan masyarakatnya akan manusia itu kearah yang lebih beradap.Agar manusia dapat berperan dan mempunyai pengetahuan yang sama dan adanya keterjalinan antara unsur unsur universal dan unsur unsur alternatif, yang berinteraksi satu dengan lainnya sehingga peradapan dapat berkembang dan selalu eksis. Disini diperlukan pula pengembangan identitas seseorang dalam lingkungan dan kebudayaannya.Manusia yang kehilangan identitas tidak mungkin dapat mengembangkan kemampuannya untuk memperkaya kebudayaannya. Dalam masyarakat Madani ada 2 komponen yang berkembang yaitu : individu sebagai pelaku dan masyarakat dan kedua pranata sosial yang menampung nilai nilai budaya yang akan mengatur  tercapainya tujuan bersama.
Terciptanya masyarakat madani dalam rangka kelangsungan hidup masyarakat,yang terdiri adanya hubungan antara individu dan negara yang secara adil dan beradab, dengan tatanan sosial yang egalitarian yang menentang di segala librium dan ketimpangan sosial.
Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia, maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur dan adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis, berani dan mampu menjadi saksi, memiliki pengertian kesejagatan, mampu dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.
Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :
*      Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
*      Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
ü  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
ü  Pers yang bebas
ü  Supremasi hukum
ü  Perguruan Tinggi
ü  Partai politik
*      Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
*      Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
*      Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
*      Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
*      Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.
Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya :
v  Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
v  Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
v  Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
v  Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas
v  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
v  Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan dan perubahan jaman, pemberdayaan civil society perlu ditekankan, antara lain melalui peranannya sebagai berikut :
  1. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan
  2. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh yang digaji atau di PHK secara sepihak dan lain-lain)
  3. Sebagai kontrol terhadap negara
  4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group)
  5. Masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari sebuah jaringan hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa perjanjian, koperasi, kalangan bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk organisasi-organsasi lainnya.
Menurut  Bahmueller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
v  Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat  melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.  
v  Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
v  Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
v  Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah. 
v  Tumbuh kembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim totaliter. 
v  Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu  mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. 
v  Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.
Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya, dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken for granted.

2.4         Tradisi Bangsa Di Tengah Era Modernisasi
Pepatah yang mengatakan bahwa orang lain tidak dapat mengetahui perasaan kita ternyata tidak selamanya benar. bertahun-tahun yang lalu mungkin dapat dikatakan tidak ada yang dapat membaca isi hati kita, secara teoritis. namun dengan hadirnya bermacam-macam produk teknologi informasi, sangat terlihat secara jelas pergeseran peradaban manusia. dengan adanya produk-produk teknologi informasi seperti gadget membuat semua orang dengan mudah untuk mendapat informasi dan dengan waktu yang relatif cepat. sehingga semakin jelas pula kemungkinan antar individu atau kelompok untuk saling mengirim dan menerima informasi.
Jejaring sosial, atau lebih populer dikenal dengan social network yang saat ini sedang menjadi trendig topic atau topik yang sedang nge-tren baik dikalangan orang dewasa, orang tua, bahkan anak-anak pun telah menjadi sebuah kebutuhan penting.dan memang hal ini adalah suatu bentuk akibat dari sebuah sebab. dan kini pun anak-anak lebih mengenal mainan bernama facebook, twitter dan juga istilah-istilah download, upload, dll. sangat jauh berbeda dengan era 90-an, dimana mainan tradisional dan tembang-tembang dolanan lebih digemari daripada mainan modern seperti hp, game online, dll.
Konsep modernisasi jauh berbeda dengan konsep tradisional.misalnya pada alat-alat modern yang lebih dipentingkan adalah konsep cepat (instan) dan mudah. jika sampai kita terbiasa dengan pola instan dan mudah, maka akan sulit bagi untuk menikmati sebuah proses dan lebih sulit juga menghadapi kesulitan. sedangkan, pada konsep tradisional yang lebih dipentingkan adalah proses, dan kesederhanaan. sehingga jika sampai kita tanamkan nilai-nilai dalam konsep tradisional maka kita akan lebih nyaman dalam menjalankan sebuah proses, dan tentunya lebih sederhana dalam menyelesaikan sebuah kesulitan.
Lantas siapakah yang harus berperan dalam menyikapi pergeseran kebudayaan yang sangat nyata ini.kekuatan pemerintah dan aktivis-aktivis budaya dalam pelestarian kebudayaan tradisional juga seperti kalah dengan segala macam produk kebudayaan modern yang lebih menggiurkan jika dibanding dengan kebudayaan tradisional yang katanya terkesan jadul. orang tua pun lebih banyak yang terseret arus modernisasi dengan dalih tak mau kalah dengan yang muda. dan golongan remaja juga lebih gemar menikmati masa mudanya dalam arus deras modernisasi. bahkan yang lebih mengesankan, anak-anak balita pun diajarkan oleh untuk mulai menggunakan produk-produk modernisasi. sehingga dari kecil mereka dididik untuk menggunakan yang lebih modern yang notabene lebih instan. jika sejak dini sudah ditanamkan pola hidup (lifestyle) yang sedemikian, maka tinggal menunggu apa yang akan terjadi nantinya.
Tradisi merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang karena adanya penilaian bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.Tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan.
Pengertian tradisi menurut DenHann adalah suatu perilaku peradapan yang menyangkut seluruh kehidupan  social,politik ekonomi dan teknik serta ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kegunaan praktis,berperilaku secara tturun temurun yang diikat oleh adanya hokum (norma) adat selalu dipertahankan.Folkways menjelaskan tradisi menurut pengertian adap adalah kebiasaan atau norma kesopanan dan hukum.
Contoh :
1.    Orang muda lebih sopan berbicara dengan orang tua menunduk kepalanya
2.    Perilaku gotong royong,kuat karena masyarakat basis ekonominya agraris


Anak muda menguasai lagu lagu daerah
1.    Semboyan biar lambat asal selamat,berakibat kurang bekerja keras
2.    Pengabdian yang berdasar kultus individu.
Modernisasi yaitu suatu bentuk upaya untuk mengubah masyarakat dan kebudayaannya menuju masyarakat budaya baru ,dari masyarakat tradisional.Proses perubahan ini sejalan dengan tehnologi dan ilmu pengetahuan .Modernisasi juga diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.
*        Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
*        Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar).
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
1.         Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
2.         Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. 

SoerjonoSoekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
1.         Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
2.         Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3.         Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
4.         Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5.         Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6.         Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
Menurut Gyril Black modernisasi tidak terletak pada watakmasysrakat,tetapi pada watak perorangandan di tandai oleh tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dengan baik,serta pemahaman manusia terhadap rahasia alam  yang di aplikasikan dalam berbagai kegiatan manusia.
Ciri ciri manusia modern :
  1. Bersedia menerima gangguan baru
  2. Terlibat dalam perencanaan dan organisasi moral
  3. Mampu meyakini kemampuan manusia,memperhitungkan keadaan
  4. Sadar akan harga diri dan harga diri orang lain
  5. Percaya diri pada ilmu pengetahuan dan tehnologi
  6. Yakin akan adanya keadilan yang bisa dirasakan
Syarat modernisasi di antaranya :
  1. Cara berfikir ilmiah dan disiplin
  2. Sistim administrasi yang baik
  3. Sistim informasi yang teratur dan terpusat pada mendunia
  4. Sistem perencanaan sosial yang matang dan mantap.

2.5              Problematika Peradaban dalam Kehidupan Manusia

Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya globalisasi.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Pengaruh Globalisasi
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Akibatnya, akn mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat mengakubatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi dibidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.
Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional yang beroperasi tanp mengenal batas-batas negara. Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan, serta manajemen yang rasional.
Pengaruh globalisasi terhadap sosila budaya akan masuknya nilai-nilai dari peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya.
Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu keamanan bangsa.
Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik.. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.
Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang banyak dipengaruhi oleh globalisasi. Dimensi nilai dalam kehidupan yang sebelumnya berdasarkan pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi individualisme. Manusia tidak lagi merasa senasib, sepenanggungan dengan manusia lainnya (seperti pada zaman perjuangan) dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi menuntut mereka untuk saling berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Hal ini juga berdampak pada berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam konteks hubungan kemasyarakatan.
Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat, atau dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki gaya hidup hedonis yang lebih suka bersenang-senang.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah “terkontaminasi” oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do,dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.




















BAB III
PENUTUP
3.1    Simpulan
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. “Adab” adalah kata asal dari “peradaban” yang artinya akhlak, kesopanan, moral, dan kehalusan budi, budi luhur, manusia beradap yaitu manusia yang memiliki akhlak yang mulia yang berbudi pekerti luhur, memiliki moral yang tinggi dan kebalikannya adalah manusia yang “biadab”. Manusia yang tidak bermoral, kejam keji berperilaku kasar dan tidak berbudi pekerti, jahat. “beradab” adalah merupakan konsep-konsep norma-norma tertentu berupa perilaku wajar, diterima oleg masyarakat luas, yang dibutuhkan tata kehidupan yang aman tentram dan damai.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
1.    Pendidikan
2.    Kemajuan teknologi dan Ilmu pengetahuan
Peradaban dapat berwujud sebagai berikut:
1.    Wujud Peradaban Moral
2.    Wujud Peradaban Norma
Masyarakat madani adalah masyarakat yang berbudaya, maju dan modern, setiap warganya menyadari dan mengetahui hak-hak dan kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama serta terhadap sesama, dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Pengertian masyarakat madani sudah diperbincangkan sejak tahun 1990-an di kalangan kaum intelektual. Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari kata civil society, seperti masyarakat sipil, masyarakat kewargaan, dan masyarakat warga.
Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :
·         Free public sphere
·         Demokratisasi,
·         Toleransi,
·         Pluralisme,
·         Keadilan sosial (social justice),
·         Partisipasi sosial,
·         Supremasi hukum,
Konsep modernisasi jauh berbeda dengan konsep tradisional.misalnya pada alat-alat modern yang lebih dipentingkan adalah konsep cepat (instan) dan mudah. jika sampai kita terbiasa dengan pola instan dan mudah, maka akan sulit bagi untuk menikmati sebuah proses dan lebih sulit juga menghadapi kesulitan. sedangkan, pada konsep tradisional yang lebih dipentingkan adalah proses, dan kesederhanaan. sehingga jika sampai kita tanamkan nilai-nilai dalam konsep tradisional maka kita akan lebih nyaman dalam menjalankan sebuah proses, dan tentunya lebih sederhana dalam menyelesaikan sebuah kesulitan.
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Akibatnya, akn mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat mengakubatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa. Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi dibidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.
3.2 Saran
Disarankan kepada mahasiswa agar hendaknya menjadi mahasiswa yang beradab yang dapat mengatasi problematika-problematika peradaban. Dan apabila terjun ke masyrakat nanti, menjadi bagian dari masyarakat yang madani.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar